"tanpa ku sadari, sesuatu menyeretku pada sebuah lubang yang sangat dalam, tempat dimana tak ada yang bisa menolongku"
.
.
.
.
.
.
.
.
Tanpa disadari seorang gadis berjalan dengan tergesa-gesa melewati sebuah lorong disekolahan itu. Dengan sebotol minuman ditangannya yang bertuliskan "strawberry milk."
Pelipisnya dibanjiri keringat dan wajahnya menampakkan kelelahan. Dapat ia lihat para murid yang bergerombol di lorong itu, tanpa memperdulikannya ia berjalan dengan sedikit berlari kecil ke arah para murid itu dan berusaha melewatinya.
"permisi... Hosh.. Hosh..tolong...beri...jalan!" ucapnya dengan nafas terengah-engah sembari membawa minuman susu strawberry ditangannya.
Sesaat para murid itu pun menyingkir dan berusaha untuk memberinya jalan tetapi ada saja yang berusaha bertindak jahat padanya.
Tiga murid perempuan berusaha untuk mencelakainya. Kaki dari salah satu perempuan itu ia arahkan tepat didepan gadis yang sedang berlari untuk menjatuhkan sang gadis yang malang tersebut. Sedangkan perempuan disebelahnya mendorong sang gadis malang itu supaya tersandung dan terjatuh di lantai yang dingin.
BRAKK!
Gadis malang itu pun akhirnya terjatuh dan menimpa suga yang sedang sibuk memasang wajah kerennya, tetapi sialnya susu yang dibawa gadis malang itu tumpah tepat di jaket hitam yang suga kenakan.
"maaf" kata gadis malang itu singkat, ia tampak belum menyadari keadaan susu yang ia bawa tadi. Saat ia melihat ke arah jaket hitam legam milik suga, ia pun sedikit terkejut mendapati susu strawberry miliknya yang tumpah tepat di jaket hitam itu.
Ia berusaha untuk membersihkannya dengan mengambil tisu dari saku sekolahnya dan mengelap tumpahan susu yang tersisa di jaket milik suga itu.Tetapi sebelum gadis itu menyelesaikannya, suga segera menepis tangan gadis itu dan bangkit dari duduknya.
"apa yang kau lakukan gadis bodoh?!" tanya suga dengan nada dingin dan menajam ke arah gadis malang itu.
"maaf...aku tidak sengaja" kata gadis malang itu dengan sedikit menunduk karna penyesalannya.
"berdiri" kata suga singkat masih dengan nada yang dingin sembari menatap tajam gadis malang itu. Gadis itu segera bangkit dari duduknya setelah mendengar suara suga yang seperti perintah baginya.
"bagaimana kau mempertanggung jawabkan perbuatanmu ini? gadis bodoh!" tanya suga pada gadis malang tersebut yang masih menundukkan kepalanya.
"apapun itu...aku akan bertanggung jawab" jawab gadis itu pelan dan hati-hati sembari sedikit melirik ke arah suga.
"ck!....gadis-" kata suga terpotong oleh gadis malang yang berdiri di hadapannya.
"maaf menyelamu.....tetapi aku mempunyai nama" potong gadis malang itu dengan suara yang semakin mengecil. Terlihat suga yang menatap gadis malang itu dengan tajam lalu mengarah pada nametag gadis itu.
"kau harus dibertanggung jawab KIM UMJI" kata suga masih melirik ke arah nametag nya dengan tatapan tajam.
'kim umji? sepertinya aku pernah mendengar nama itu' batin jungkook sembari menatap ke arah umji.
"ah! dia gadis beasiswa itu" kata jungkook dengan sedikit keras dan suga pun yang mendengar itu sedikit memandang rendah ke arah umji.
"oh jadi dia gadis beasiswa yang terkenal itu" kata suga dengan sedikit memandang rendah ke arah umji dan umji yang dipandang seperti itupun semakin menunduk.
"ck! jadi bagaimana caramu mempertanggung jawabkan perbuatanmu ini?" tanya suga lagi dengan sedikit memandang rendah ke arah umji.
"serahkan jaketmu itu padaku" kata umji dengan mengarahkan tangannya pada suga sedangkan suga mengerutkan dahinya.
"untuk apa?" tanya suga bingung sembari melihat ke arah tangan umji yang masih menjulur untuk meminta jaket suga.
"biarkan aku mencucinya untuk pertanggung jawabanku" kata umji sembari melirik sebentar ke arah suga yang masih menatapnya tajam.
"ck! jika jaket ini rusak saat kau cuci bagaimana?" kata suga dengan sedikit menyeringai menatap umji yang sedang berpikir.
"jika begitu, aku akan menggantinya" kata umji dengan sedikit berhati-hati dan melirik ke arah suga.
"hm... Menggantinya?...apa kau tau biaya dari jaket yang ku kenakan ini?" tanya suga sarkastik pada umji yang masih menunduk. Bisa ia lihat gadis itu semakin menundukkan kepalanya saat mendengar ucapannya.
"memang... be-berapa biayanya?" tanya umji dengan sedikit khawatir saat mendengar ucapan suga yang sarkastik itu.
' gadis kecil ini sungguh berani, menarik juga' batin suga sembari tersenyum saat melihat umji.
"ternyata nyalinya cukup besar juga mempertanyakan kekayaan keluarga MIN" kata salah satu perempuan yang berusaha mencelakainya tadi.
"ck! bahkan jika kau bekerja seumur hidupmu pun kau tak akan bisa menggantinya!" kata suga dengan tajamnya pada umji yang masih menunduk.
"harga jaket yang kau kotori itu bernilai jutaan dolar, apa kau yakin bisa menggantinya? hahaha" kata perempuan itu lagi dengan nada menghinanya.
Melihat itu jungkook segera membuka suaranya untuk menghentikan aksi suga yang menurutnya sudah keterlaluan. Masa bodoh dengan jam masuk kelas, ketertinggalan itu bisa ia atasi nantinya yang terpenting sekarang adalah menyelesaikan keributan yang di perbuat sahabatnya itu.
"sudahlah kak... Biarkan dia pergi... Kaukan bisa membeli yang baru" kata jungkook sembari menepuk bahu suga untuk menenangkannya. Tetapi suga segera menepis tangan jungkook.
"tidak! Dia harus bertanggung jawab!" kata suga berusaha mempertegas maksudnya.
'aku ingin sedikit bermain-main denganmu kim umji' batin suga kembali menyeringai.
"astaga kak!...sudahlah...biasanya kau tidak seperti ini... Ada apa denganmu?" kata taehyung berusaha menghentikan aksi suga. Suga terdiam melihat ke arah sahabatnya dengan sorot mata yang tajam.
Disaat semuanya sedang memperhatikan pertikaian yang terjadi, seorang gadis berjalan dengan santainya di lorong itu. Tapi tiba-tiba angin menerpa wajahnya yang mengakibatkan rambut pendek itu berterbangan dan menghalangi pandangannya. Gadis itu masih berjalan sembari berusaha menyingkirkan helaian rambut yang menghalangi pandangannya dan secara tidak sengaja ia menabrak punggung umji.
"aduh....maaf" kata gadis itu singkat setelah menyingkirkan helaian rambutnya dan merapikan poni depannya.
Gadis itu pun berjalan menjauh dari pertikaian itu tanpa memperdulikan semua murid yang menatap nya dengan pandangan aneh sedangkan suga menatapnya dengan pandangan kesal.
'pengganggu' batin suga sembari melihat kepergian gadis misterius tersebut.
Namun jungkook menatap gadis itu bukan dengan pandangan aneh ataupun kesal. Jungkook memandangnya dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan.
Matanya begitu lekat menatap sang gadis yang perlahan menjauh, ia sudah tidak memperdulikan pertikaian yang terjadi kini pandangannya hanya tertuju pada gadis misterius itu. Sepertinya hanya ketidak sengajaan yang dia lakukan berhasil mengambil seluruh perhatian seorang jeon jungkook.
"kau masih harus bertanggung jawab!" kata suga mutlak seperti tidak mau dibantah.
"kak suga! Sudahlah!" bentak taehyung yang jengah menatap suga.
"kau membentakku?! Aku lebih tua satu tahun darimu!" kata suga membalas bentakkan taehyung.
"hm.. Kita seangkatan...aku tau itu..dan aku juga tau jika kau lebih tua satu tahun dariku... tapi ayolah kak, apa susahnya memaafkanya?" kata taehyung berusaha berkata lembut pada suga agar mau menurutinnya karna ia tau suga sangatlah keras kepala.
"hiks..aku tidak sengaja..hiks..maafkan aku... Hiks....tolong jangan saling membentak..hiks" kata umji dengan tangisnya karna sedikit terkejut dengan bentakkan dari suga dan taehyung.
Semua murid mengalihkan pandangannya ke arah umji. Tiga perempuan yang membuli umji tadi pun menatap malas kearah umji.
"ck... Sudahlah jangan mendrama disini" kata perempuan ber nametag bae irene sembari memutar bola matanya malas.
"kami sudah cukup muak dengan dramamu itu... jadi berhentilah menarik perhatian!" kata perempuan dengan nametag kim yeri sembari menatap rendah umji.
"sudahlah lebih baik kau bertanggung jawab agar semua terselesaikan...tidak perlu sampai membuat bangtan bertengkar hanya untuk membelamu...dasar menjijikkan!" kata perempuan tadi yang menghinanya, ia ber nametag son wendy.
Suga dan taehyung masih saling beradu tatap dengan maksud yang bertentangan sedangkan umji menangis dengan ketiga perempuan itu yang masih menghinanya.
Jungkook masih memperhatikan gadis misterius yang menarik perhatiannya itu, tetapi ditengah perjalanan ia melihat sang gadis yang berhenti dan membalikkan tubuh nya.
Dapat ia lihat gadis itu kembali berjalan ke arah suga dan ke arah para murid perempuan yang sedang membuli umji itu. Jungkook tetap memperhatikannya bahkan setiap pergerakan yang gadis itu lakukan tak lepas dari pandangan jungkook.
Sorot mata gadis itu sangatlah tajam. Pandangannya sangat serius menatap ke arah umji yang menundukkan kepalanya. Ia terus berjalan ke arah umji dengan pandangan jungkook yang mengiringinya.
'apa yang ingin dia lakukan?' batin jungkook bingung sembari menatap sang gadis misterius yang sedang berjalan menuju umji.
Kini gadis itu telah berada di depan umji sembari menatap tajam para perempuan pembuli itu, lalu atensinya jatuh pada kedua pemuda yang sedang beradu pandang tersebut, Menatapnya sebentar dengan pandangan datar dan beralih ke arah gadis malang yang berusaha ia lindungi itu.
"apa kamu baik-baik saja?" tanyanya pada gadis yang sedang menangis tersebut. Dapat ia lihat umji menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dan hal itu membuatnya tersenyum.
"jangan menangis ya?" lanjutnya berusaha menenangkan umji dan umji kembali mengganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"terima kasih" kata umji pada gadis misterius yang menolongnya itu dan ia lihat bahwa gadis itu tersenyum padanya, ia juga masih berusaha menenangkannya. Saat berusaha ingin menenangkan umji. Tiba-tiba salah satu perempuan yang berusaha membuli umji bersuara padanya dengan nada merendahkan.
"hei....kamu siapa?" tanya wendy dengan nada merendahkan dan menatap ke arah gadis misterius itu dengan pandangan menghina.
"aku?"kata gadis itu dengan tangannya menunjuk diri sendiri dan nada dingin yang ia tunjukkan.
"aku hanya pemain numpang lewat" kata gadis misterius itu dengan nada cuek dan dinginnya, namun hanya beberapa kata yang di ucapkan olehnya mampu membuat semua murid disitu merasa heran dan beranggapan aneh padanya.
"apa sih? apa maksudmu itu?" tanya irene dengan nada bingung dan tidak mengerti, namun hanya ditatap datar oleh sang gadis misterius itu.
"hah sebentar....apakah kamu gila?" tanya yeri menyahuti irene dengan nada heran dan memandang nya aneh. Sedangkan sang gadis hanya menunjukkan wajah datar dengan seringai yang tercetak.
"terserah kalian saja" kata sang gadis cuek dan beralih ke arah umji yang masih berusaha menenangkan diri. Gadis misterius itu kembali berusaha untuk menenangkannya dan tidak memperdulikan sekitar.
jungkook masih setia memandangi gadis misterius itu dari kejauhan bahkan hal sekecil apapun yang diperbuatnya tidak lepas dari pandangan jungkook. Ia memandang sang gadis dari mulai menenangkan umji sampai pertengkarannya dengan yeri, tak ada satupun yang terlewatkan bahkan ia sampai di buat heran dengan jawaban gadis itu.
"hei yeri... sepertinya ada sesuatu yang salah disini ....keadaanya sungguh aneh" kata wendy menatap ke arah sang gadis misterius itu.
"benar juga.....aku jadi berpikir begitu" ucap irene menyahuti ucapan wendy, dan yeri hanya menggangguk sebagai tanggapan untuk para sahabatnya itu.
"hei! aneh" panggil yeri dengan nada sedatar mungkin menatap ke arah gadis misterius itu. Sedangkan gadis itu tidak mengindahkan ucapannya dan masih berusaha menenangkan umji.
"hei! gadis aneh" panggil yeri lagi dengan raut wajah setenang mungkin menahan rasa kesalnya. Merasa tak ada jawaban dari sang gadis, itu membuat rasa kesal nya meluap-luap.
"wah! kau benar-benar tidak sopan ya...."kata yeri dengan nada kesal menatap ke arah gadis yang tak acuh padanya itu.
"apa kau mengabaikanku sedari tadi hah?!" tanya yeri dengan nada kesal dan sedikit berteriak pada gadis misterius itu. Perhatian sang gadis masih terfokus pada umji yang mereda tangis dan tidak memperdulikan amarah yeri yang tengah memuncak.
"hei?!!! gadis aneh!!!" panggil yeri dengan nada berteriak dan tidak memperdulikan keadaan sekitar.
gadis itu dengan santainya melihat ke arah yeri dengan pandangan merendahkan berusaha untuk semakin memancing amarah kim yeri.
"ada apa?" tanya nya dengan nada dingin dan berwajah sedatar mungkin.
"apa kau tuli huh?!" kata yeri dengan amarah yang sudah dipuncak. kim yeri adalah murid yang mudah sekali untuk marah dan gadis itu telah memancing sisi buruk dari kim yeri.
"haduh...kau jangan membentakku...telingaku masih berfungsi dengan baik kok" kata sang gadis menatap tajam yeri dengan nada merendahkan
"telingaku bukannya tuli hanya terlalu malas untuk mendengarkan ocehanmu yang tidak jelas itu" lanjut gadis misterius itu masih dengan nada merendahkan dan pandangan yang datar.
"dasar kamu!!.."umpat yeri yang terpotong oleh suara wendy yang berusaha menenangkannya.
"sudahlah yeri.... tahan dulu amarahmu itu....disini masih ada jungkook....apa kau mau menjatuhkan harga dirimu didepanya?" kata wendy mengelus pundak yeri dengan lembut, seketika amarah yeri pun mereda dan kembali menatap tajam gadis itu.
"jadi? kenapa kau menolongnya? mau sok jadi pahlawan hah?" tanya yeri sarkastik dengan nada menghina ke arah gadis misterius itu.
"tidak juga...aku hanya ingin ketenangan saja" kata sang gadis masih dengan wajah datar dan nada bicara yang dingin.
"ck! apa bisa itu disebut jawaban? gadis bodoh sepertinya itu memang tidak seharusnya ada di sekolahan ini, jadi jangan sok membelanya" kata yeri memberikan tatapan tajam pada gadis misterius yang menantangnya itu sembari menunjuk-nunjuk umji yang menundukkan kepalanya.
"ah! sepertinya kau itu teman si gadis drama itu ya.....pantas saja sama-sama pencari perhatian" kata wendy menyahuti yeri dengan mendorong gadis misterius yang menantang itu.
"ck...bukannya itu kalian ya?" balas sang gadis dengan mendorong bahu wendy lebih kasar sehingga membuat wendy terhuyung ke belakang dan hampir terjatuh.
"hei! kau mau cari masalah dengan kami ya?!" bentak irene dengan wajah geramnya menatap gadis misterius itu sembari memegang wendy agar tidak jatuh ke lantai.
"ck! dasar sampah" umpat gadis misterius itu dengan seringai yang ia ukir di wajahnya.
" HEI! apa katamu?!" teriak yeri yang sudah tidak bisa membendung amarahnya. Yeri sangat ingin mencakar wajah gadis itu saat ini tetapi jika itu ia lakukan maka reputasi yang sudah ia bangun dihadapan orang yang ia sukai akan hancur seketika.
"telingamu tidak tuli kan?" kata gadis misterius itu dengan santainya sembari menatap yeri yang amarahnya ingin meledak.
"tutup saja mulutmu itu gadis gila!" kata wendy dengan nada keras berusaha memperingati gadis misterius itu sedangkan irene sudah menatapnya tajam.
'aku tau kalian tidak akan bisa menyentuhku karna kalian terlalu menjunjung tinggi harga diri itu. Tapi kalian itu tak lebih dari pemain antagonis yang akan dibuang begitu saja oleh penulis, huh! kapan aku bisa berkata begini dan memberitahu kalian ya? sudahlah, lebih baik mempermainkan mereka seperti ini saja kapan lagi aku bisa menghina pemain antagonis seperti mereka?' batin gadis misterius itu bersorak senang sembari menyunggingkan senyuman. Gadis itu berusaha untuk mengingat kembali masa lalunya bahkan sebelum semua kejadian ini terjadi.