Hari yang menegangkan dalam hidupku berakhir juga. Keluarga Arion kembali dengan perasaan bahagia setelah niat baiknya diterima oleh keluargaku. Jangan tanya diriku, tentu saja teramat bahagia. Apalagi tak ada keluhan yang dilontarkan oleh Opa pada masakanku. Yang lain pun demikian. Aku berkesimpulan mereka menyukai apa yang aku hidangkan malam ini. Mereka juga menyukai puding yang dibeli Kak Dani. Walau aku tetap meyakini kalau masakan Arion tetaplah yang terbaik. Tak ada yang bisa menandingi hasil olahan tangannya. Juga, pertemuan Arion dan Kak Dani tidak seperti yang kubayangkan. Mereka hanya berbicara tidak saling adu jotos. Aku yang tadinya sangat khawatir saat mereka bertemu, bisa lega dan mereka juga bisa berbincang dengan santainya saat makan tadi. Harapku, semoga ini menjadi pertanda baik untuk rencana kami selanjutnya.
Aku sudah membereskan semua peralatan makan, membersihkan ruang tamu dan ruang makan dan bersiap masuk ke kamar ketika Kak Dani mencegatku di depan pintu.