Naya nampak mempertimbangkan lagi. Naya sedikit menaruh curiga kepada Fisa dan jika itu benar, tidak mungkin Naya tega membiarkan itu terjadi.
"Tapi, Di. Apa bisa jika hanya kita berdua yang mengetahui? Baru nanti kamu bisa ajukan ke pimpinan? Aku ingin melihat rekaman cctv-nya dulu." Kata Naya cepat.
"[Kenapa? Apa kamu mengkhawatirkan seseorang?]" Selidik Adi.
Adi sudah dapat menebak jika benar Fisa terbukti bersalah, pasti Naya tidak akan tinggal diam. Seburuk apapun kakak kandungnya itu, Naya pasti tetap melindungi kakaknya.
"Nanti aku beri tahu saat kamu sudah mendapat salinan rekamannya."
"[Baiklah jika itu mau kamu.]"
"Terima kasih, Di. Lagi-lagi aku merepotkanmu. Tapi mau bagaimana lagi? Kamu yang mempunyai akses sampai sana."
"[Jangan terlalu dipikirkan. Aku senang bisa membantumu.]"
"Aku sangat berhutang budi kepadamu."
"[Jangan beranggapan seperti itu, bukankah kita teman? Sudah sewajarnya teman saling membantu.]"