Ketika tangan Satria di pegang oleh Bayu, sontak keduanya terlempar ke dimensi masa lalu akibat persentuhan gelang dan cincin yang dimiliki mereka berdua.
"Elu tahu ini dimana ?" tanya Bayu kepada Satria yang berdiri di sebelahnya.
"Engga, ternyata elu punya kekuatan lebih besar dari gue ya ?" tanyanya heran.
"Maksudnya ? gue, engga mengerti ?" jawab Bayu.
"Sejak kecil gue udah punya indera ke enam, lo tahu waktu itu gue hanya bisa melihat mahluk astral hanya itu ! sejak gue menemukan cincin ini dan memakainya, kekuatan indera ke enam gue jadi bertambah jadi bisa melihat masa lalu dan depan seperti ini tapi hanya sebatas ketika gue sentuh dan itu hanya sebentar, kilasan saja ! sementara dengan kekuatan elu kita seperti time travel alias berjalan melintasi waktu !" jelas Satria.
"Ini bukan karena gue, tapi keinginan gelang dan cincin itu untuk memperlihatkan sesuatu kepada kita berdua !" jawab Bayu, Satria tertegun.
"Benarkah ? lalu elu tahu ini dimana ?" tanya Satria kepada Bayu.
"Tunggu sebentar !" ia mengeluarkan sesuatu dari tas rangselnya ya, secara kebetulan keduanya belum melepas tas rangsel masing-masing ketika sampai dirumah Satria. Bayu mengeluarkan buku yang tadi dipinjam di perpustaksaan.
"Gue rasa kita sedang diperlihatkan dimana dan dibuat oleh siapa benda legenda ini ! menurut pemikiran gue semua benda itu dari satu bahan yang sama yaitu meteor ! jadi satu yang lain saling berhubungan !" jelas Bayu sambil memperlihatkan buku itu.
"Coba gue lihat !" Satria mengambil buku itu dan terkejut. "Ini bukan buku kakek buyut gue tapi persis sih !".
"Maksud lu apa sih ?" Bayu tidak mengerti " Tapi gue kenal pengarang buku ini yaitu Profesor Subekti bokapnya Arumi !".
"Arumi yang tomboy dan profesor linglung itu ya ?" tanya Satria, Bayu hanya mengangguk. Akhirnya Satria menceritakan semua yang diketahuinya tentang buku benda legenda yang asli buatan kakek buyutnya.
"Oh gitu ! tapi ketika gue baca sekilas buku ini lebih lengkap dengan penelitian secara rinci dimana dan waktu pembuatannya berdasarkan penggalian arkeolog di seluruh dunia termasuk literatur yang menyebutkan benda legenda !" jawab Bayu.
"Betul, tapi itu berdasar dari buku kakek buyut gue !" Bayu mengangguk setuju pendapat Satria.
"Oke lu tahu kita dimana ?" tanya Satria melihat sekelilingnya.
"Tuh ! elu pasti tahu kalau lihat benda itu !" tunjuk Bayu kesebuah benda berbentuk piramid tapi cukup jauh. Satria tertegun.
"Mesir ?" tanyanya Bayu mengangguk dan menujuk benda legenda pertama sebuah pisau belati di dalam buku lengkap dengan gambar dan penjelasannya.
"kita bisa merasakan suasananya di sini ! tapi coba lihat !" Bayu menyentuh sesuatu kilatan cahaya terlihat disekeliling mereka.
"Ini seperti selubung cahaya ? jadi kita di masa lalu tapi tidak terlihat oleh mereka !" ujar Satria, Bayu mengangguk.
"seperti di dalam mobil dan tak bisa keluar ! hanya melihat dari dalam !" Bayu menambahkan. cahaya cincin dan gelang kembali berpedar mereka seperti berada di mobil sekeliling mereka bergerak tapi tidak dengan keduanya hanya diam.
Perlahan mereka menuju ke piramida yang tadi dilihatnya, makin lama makin terlihat ternyata bukan hanya satu tapi 5 piramida dengan berbagai bentuk dan ukuran. Keduanya begitu takjub.
"Gue engga nyangka, ternyata dulu Piramida itu sangat banyak dan seindah ini !" Satria begitu kagum dengan pemandangan, Bayu pun sama.
Dan ketika sampai, mereka lebih takjub lagi karena piramida lebih tinggi dari dugaan mereka. Banyak orang berkumpul disana, keduanya tidak tahu apakah ini kuburan atau istana, karena menurut sejarah yang mereka peroleh di bangku sekolah ataupun di buku sejarah piramida konon adalah makam para raja kuno Mesir.
Mereka pun kini berada di antara orang-orang yang berbaris itu. Di depan ada sebuah panggung besar dan luas, ada banyak patung yang berbentuk dewa-dewa. Pakaian mereka persis seperti yang digambarkan di buku-buku hanya yang berbeda tinggi tubuh mereka lebih dari tubuh kedua remaja itu.
Selain patung ada juga dua jelaga atau seperti mangkuk besar terbuat dari perunggu ada api yang berkobar di dalamnya. Kemudian suara terompet panjang terdengar, dari salah satu piramida keluar sekelompok orang lelaki dan perempuan di depan mereka sepasang Raja dan Ratu sepertinya karena pakaian mereka sangat bagus selain itu mereka semua menunduk dengan rasa hormat kepada keduanya.
Tapi yang mengejutkan Rajanya ternyata lebih muda dari dugaan mereka umurnya sekitar 15 tahunan. Sepantaran mereka, kemudian salah satu dari mereka berbicara dengan bahasa yang tak dimengerti oleh Bayu dan Satria, kemudian salah seorang lelaki tua datang dan mulai merapal doa dan mantra. salah seorang membawa guci kecil. Lelaki tua itu mengeluarkan sebuah benda dan itu adalah sebuah pisau belati yang masih tertutup sarungnya yang terbuat dari emas dan bebatuan berharga.
"Itu belati yang ada di buku !" bisik Bayu kepada Satria yang hanya mengangguk.
Kemudian lelaki tua itu mengambil kendi kecil dan menyiramkannya ke belati mungkin air suci untuk membersihkannya. Lelaki tua itu kembali berbicara dan merapal doa mantra, secara perlahan ia membuka sarung belati, kilauan cahaya terlihat memancar kesegala penjuru nembuat semua begitu takjub. Ternyata kilauan cahaya itu dari pisau belati ! tak sadar kilau itu juga dirasa oleh gelang dan cincin Bayu dan Satria keduanya menjadi tahu kekuatan apa yang ada di pisau belati itu.
Tiba-tiba pemandangan sekitarnya berubah menjadi gelap, tapi tidak bagi Satria dan Bayu yang masih bisa saling melihat.
"Kenapa jadi gelap ?" Tanya Satria, Bayu menggeleng.
Akhirnya cahaya terlihat dan secara mengejutkan keduanya sudah kembali ke rumah Satria, keduanya terdiam dengan atas apa yang baru di alaminya.
"Luar biasa, ternyata seperti itu !" mata Satria berbinar takjub dan melirik ke arah Bayu.
"Lu kenapa ?" ketika melihat badan Bayu oleng seperti mau jatuh, tapi secepat kilat ia menarik pinggang Bayu dan tubuhnya kini terjatuh kepelukannya.
"Hei elu kenapa ?" tanyanya cemas,
"Ternyata kejadian tadi menguras energi gue, ini pertama kalinya seperti ini !" bisik Bayu. Satria tertegun akhirnya dia mengerti bahwa Bayu baru menyadari dirinya seorang Serigala abu-abu, sehingga belum bisa mengontrol kekuatannya. Tidak seperti dirinya yang sudah di latih berat semenjak kecil.
Satria kemudian memangku Bayu gaya bridal style dan membawanya ke lantai atas, Bayu terkejut dengan apa yang dilakukan Satria tapi ia tidak bisa apa-apa karena lemas hanya bisa memeluk lehernya dengan muka yang memerah.
Satria membawa Bayu ke kamarnya dan membaringkanya di tempat tidurnya sendiri.
"Elu istirahat aja disini ! untuk memulihkan kondisi elu !" ujarnya, Bayu hanya menggangguk dengan muka masih merah karena malu. Satria hanya tersenyum dan kemudian pergi ke luar kamar.
"Sialan kok muka gue merah sih !" maki Bayu melirik ke arah cermin dadanya pun berdebar dan tak lama rasa kantuk menyerang dirinya dan tertidur.
Apa yang terjadi pada diri Bayu tak jauh berbeda dengan Satria, Ia merasa aneh dengan dirinya. Satria yakin ini pasti ulah feromon yang di pancarkan oleh Serigala abu-abu, konon klan abu-abu punya hal itu karena baik lelaki maupun perempuannya punya double peran dengan pasangannya, bisa dengan siapa saja misal lelaki klan abu-abu bisa berubah gender menjadi seorang ibu bila pasangannya sesama lelaki tanpa merubah fisik begitupun dengan perempuannya Keunikan itu hanya ada di klan abu-abu. Tapi tidak untuk klan Hitam atau putih,
Makanya banyak dari kedua klan itu mengincarnya menjadi pasangannya. Hal itu bukan tak lain demi bertambahnya kekuatan mereka. Konon juga bila klan abu-abu sudah memiliki pasangan dan menikah maka setengah kekuatannya akan berpindah kepada suami atau istri dan juga anak mereka.
Bersambung ....