#University of Athens,
"Selamat atas gelar Ph.D mu, Azzu."
"Allie? Sebuah kejutan... Kau sudah kembali dari Belanda..."
"Aku berusaha menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat agar dapat melihat lulusan terbaik Ph.D tahun ini."
"Terimakasih, Allie."
Allie dan Azzu berjalan bersama menyisih dari keramaian wisudawan.
"Aku senang kau sudah mencapai tingkat ini. Aku yakin Prof. Gerald akan menunjukmu sebagai kepala riset tahun ini."
"Sebenarnya Allie, andai itu benar aku tidak tertarik."
Allie menghentikan langkahnya dan mengerutkan keningnya, "mengapa tidak? Aku pikir itu bagus, selama pendidikan di sini kau banyak menghasilkan riset di bidang media dan politik."
"Ya... Tetapi aku baru menemukan titik lelah. Aku ingin beristirahat."
"Apa kau dalam masalah?"
"Tidak, aku baik-baik saja. Hanya ingin beristirahat sebentar dari kegiatan riset yang ketat. Aku butuh ruang bernapas."
"Sangat di sayangkan. Awalnya aku pikir tahun ini akan menjadi tahun dengan riset yang kritis karena kau akan memimpinnya."
"Maaf telah mengecewakanmu."
"Tidak apa..."
"Halo Ms. Azzura, selamat atas gelar Ph. D Anda" sapa seorang gadis muda.
"Halo Zaya. Terimakasih."
"Halo Ms Allie, lama tidak bertemu dengan Anda."
"Ya... Aku baru kembali dari Belanda."
"Aku mengambil matakuliah yang Anda ampu Ms Azzura. Suatu kehormatan dapat belajar dari lulusan terbaik tahun ini."
Azzura tersenyum, "terimakasih Zaya, "
"Aku mohon izin pergi, sampai jumpa di kelas Ms Azzura."
"Ya, sampai jumpa Zaya."
Zaya pergi berlalu, mata Azzura menatap Allie, "apa wanita itu Zaya?"
Allie tersenyum kecil, "aku tidak mengerti maksudmu."
"kau mengerti, Allie."
Allie tertawa kecil, "jadi hari ini seorang pengamat politik beralih menjadi pengamat cinta."
Perkataan Allie mengundang tawa Azzura, "tidak perlu menjadi pengamat cinta untuk memahami makna tatapanmu," ucap Azzura tanpa melihat pada Allie. Matanya menangkap seseorang yang berjalan dengan setelah outer krem dan celana jeans.
"Aku ada jadwal mengajar pagi ini."
Azzura menoleh ke arah Allie, "Baiklah, kita dapat bicara lain waktu."
"Ya, sekali lagi selamat, Azzu. Oh... Dan jangan lupa ada rapat penyelenggaraan riset pukul 10.00 nanti. Jangan lupa untuk datang."
"Aku akan datang," jawab Azzu dengan tersenyum.
Setelah Allie pergi Azzu kembali memandang wanita ber outer krem tersebut. Kini wanita itu hanya berdiam diri menatap Azzu.
Azzu berjalan mendekat wanita tersebut, "kau datang?"
"Ya... Aku bertemu Sapho dan ia mengatakan tentang wisudamu hari ini, jadi--"
"terimakasih sudah datang, Rissa." ucap Azzu dengan tersenyum.
Clarissa berbalik tersenyum, "Sama-sama. Sepanjang perjalanan dari gerbang menuju kemari aku mendengar bahwa Azzura Ventoura menjadi lulusan Ph. D terbaik tahun ini. Itu luar biasa."
"Ya... Terimakasih. Apa kau sibuk malam ini? Aku ingin mengundangmu jika kau tidak sibuk."
"Aku ingin datang, tapi Nn Rachel baru memberitahuku bahwa ada pekerjaan yang harus aku selesaikan."
Azzu mengangguk pelan, "aku mengerti."
"Apa kau akan mengajakku minum?"
Azzu tertawa mendengar pertanyaan Clarissa, "Ya, jika kau mau aku dapat membeli wishky atau wine, apapun yang ingin kau minum."
Clarissa tertawa, "tidak, aku tidak ingin berakhir mabuk sendirian seperti semalam."
Pandangan Clarissa menangkap sosok Rachel yang sedang bercengkerama dengan para wisudawan, jelas terlihat Cloudy setia berada di sisinya.
"Aku harus pergi sebelum Nn Rachel melihatku di sini."
Azzura mengikuti arah pandangan Clarissa, "Ya, akan membutuhkan penjelasan panjang jika ia melihatmu."
"Aku pergi dulu. See you next time, Azzu."
"See you..."
Azzura menatap Rachel dari kejauhan. Ia ingin sekali menemui sahabatnya yang juga baru mendapatkan gelar Ph.D, namun perdebatan beberapa waktu lalu belum menemui titik reda. Hubungan persahabatan mereka memang beberapa kali mengalami ketegangan, namun hal tersebut tidak pernah benar-benar menjadi masalah yang serius.
Azzura mengurungkan niatnya untuk menghampiri Rachel. Melihat Rachel yang mampu berdiri di titik puncak pendidikannya sudah cukup menyenangkan bagi Azzura.