Saat di dalam kamar,aku memandangi ke atas langit-langit sambil mengikuti garis-garis yang terlihat petak
'dring dring dring'
hp mungil ku berbunyi terlihat sebuah pesan dari ketua perguruan silat ku.
Pesan ketua: hari ini kita latihan jam 4.30pm melanjutkan latihan kemarin yang masih belum sempurna.
Ku bangun dari kasur dan berkaca di depan lemari sambil melihat tubuh mungil ini memakai baju silat.
Saat di perjalanan seperti biasa aku melewati panti asuhan yang ada di depan rumah ku mereka anak-anak yang baik dan menegur dengan senyuman manis mereka
Sesampainya di perguruan aku tak melihat satu orang pun apakah aku kecepatan, sambil melihat jam yang terlihat di layar hp, hmmmmm malah aku yang terlambat tapi, kenapa orang ngak ada ,sambil memikirkan itu, jatuh sebuah kertas yang berisi untuk melakukan perintah yang ada di dalam kertas tersebut dalam kertas itu tertulis "ikuti panah yang ada di pintu depan kamu sakarang ".
dan aku melangkah kedepan pintu sesuai yang di perintahkan kertas itu, ada panah yang menunjuk ke ruangan terbesar di perguruan kami tah kenapa aku merinding atau takut dan malah berpikir yang aneh aneh malah terpikir ini adalah rencana pembunuhan.
saat ku memikirkan semuah itu terdengar suara langkah kaki yang makin lama makin jelas ,dan terdengar lantunan musik kesukaan ku yaitu lagu 'aku suka dia'.
lirik demi lirik cowok itu melagukan nya
Aku liat dia di sana
Aku ingin mendekatinya
Sampai ke reef 'aku suka dia'
Cowok itu menunjuk ke arah ku dan berjalan perlahan mendekati ku suara langkah nya senada dengan detak jantung ku,cowok itu adalah wakil dari perguruan silat kami namanya arif ramadhan.
jantung ku makin lama makin berdetak kencang sampai arif pas di hadapan ku ia mendekat ke telinga ku helahan napas nya pun terasa, dan arif berkata "kamu mau jadi pacar ku"sontak pipi ku memerah bibir ku tiba-tiba tak bisa berbicara,
datang teman teman ku untuk menyoraki kuu " terima!!terima!! terima!!terima!!terima!!" dengan sorakan itu aku pun mengagukan kepala dan berkata mau,
arif pun memberikan setangkai bunga berwarna unggu warna kesukaan ku dan tak lupa coklat da ia meraih tangan ku mengambil jari manis dan mengenakan cincin manis itu sambil berkata" cincin ini ku pilih untuk mu karna kau pasti cocok memakai nya" arif masih menggenggam jemari ku,karna masih malu-malu aku hanya mampu membalas dengan senyuman.
Saat hari ini ku rasa aku lah wanita yang beruntung kata teman teman ku.
Lima bulan kami menjalankan status pacaran kami kadang perselisihan kecil sampai ngak besar-besar amat dan sayang sayangan yah seperti kisah remaja remaja pada umum nya
Pas bulan ke enam kami berdua menjalani status pacaran,kami berencana sore ini makan bakso di tempat favorit kami pas bang bakso mengantar kan pesanan kami tiba tiba piring yang berisikan bakso jatuh le tanah memang tak mengnai kami tapi serpihan piring nya menwnai layar hp ku tah kenapa saat aku melihat layar hp resakan nya hanya pada bagian arif tapi tak mengenai foto ku sama sekali,
"Neng pecah yah maaf yah nanti saya ganti"
"Oh pak ngak usah ini hanya anti gores saja pak ngak papa,kami pulang sulu yah pak"
"Iyah neng maaf sekali lagi yah atas ketidak kenyamanan nya"
arif pun mengantar kan ku pulang saat di jalan ia memberhentikan mobil nya dan menghadap ke arah ku
"Nana kamu kenapa sejak tadi kok kayak memikirkan sesuatu"
"(Hmmm aku takut membuat nya kuatir)ngak papa aku hanya masih terkejut saja kok,yuk jalan"
Arif pun menjalankan mobil nya
"Rif"
"Hmm"
"Kamu (diam sejenak)"
"Kamu kenapa sayang?"
"Kamu ngak akan ninggalin aku kan"arif dia sejenak dan meraih tangan ku dan mencium nya
Dan ia melontar kan kata kata yang selalu bisa membuat pipi ini memerah .
Arif itu rumah ku arif pun memberhentikan mobil nya dan berkata
"saat kau pergi dari mobil ini kerinduan ini makin menjadi dari setiap senyuman muu yang selalu permanen di otak ku "
arif mendekat dan mecium kening ku dan melambaikan tangan nya "dadah" aku balas dengan senyuman.
sampai di rumah,kakak menyambut ku dengan hangat dan pastinya dengan hidangan yang enak enak terutama yang paling aku sukai adalah rendang ,kakak melihat ke arah ku dengan sangat seksama dari atas sampai atas lagi
"kakak kok liatin aku muluu tuh nasinya ngak di liat nagis lohh nasi nya "
"(kakak ketawa)kakak liat muka kamu merah lohh kamu habis ngapain tadii keliatan nya seneng dehhh..."
(Aku hanya senyum)
"malah senyum di tanya kamu ini,sambil mengusap lembut rambut ku yang tergurai"
Layar hp ku berkedip kedip
"tuh hp kamu ada yang chat mungkin"
aku pun meraih hp ku terlihat pesan dari ketua
Ketua silat: nana arif kecelakan dan dia sekarang di dalam ruangan UGD kamu jagan cemas yah cepat kesini hati hati
"Kakak... temen aku kecelakan kak..." dengan air mata yang tak bisa ku tahan lagi ...
"Mau kakak temani?"
"Hmm ngak usah kk aku bisa kok sendiri"
Aku bergegas berlarian dan memangil taxi,di dalam taxi aku menelpon ketua
tutt....tutt....tutt.....
"haloo nana kamu di mana nana "
" aku di jalan ketua, gimana arif ketua dia kecelakan nya di mana kan baru saja tadi ketemuan"
"sabar nana,balik dari ketemuan sama kamu dia di cegat oleh pereman yang biasa di jalan persimpangan kelapa sawit itu,pereman nya mintak duit dan terjadi percecokan,arif kenak pisau dan kehabisan darah .
"Nana? Nana?"
"Iyah ketua"
"Kamu nangis nana sabar nana dia udah di rawat sama dokter"
isak tangis tak bisa ku tahan aku pun tertunduk lemas di dalam taxi
"Iyah ketua nana udah sampai di pakiran, nana kesana yah"
Saat aku hampir sampai di ruangan UGD aku melihat dokter berbicara dengan orang tua arif dan di sampaing nya ada ketua,tapi perbicaraan nya kurang jelas dan saat dokter selesai berbicara orang tua arif masuk ke dalam dan ketua terduduk dan menagis di depan pintu ruang rawan nya arif.
Saat aku melihat ketua yang terduduk lemas sambil menangis,semuah tubuh ku rasa membeku terpaku hinga mengeluarkan air mata yang tak bisa ku tahan ,ingin rasa nya ku mendekat tapi.... aku takut akan jawaban yang akan di berikan oleh ketua aku hanya bisa melihat ketua dari jauh dan kebingungan tubuh ku makin lama makin lemas air mata dan semuah pikiran ini belum terjawapkan, saat aku menangis sambil menundukkan mata ada yang mengenggam bahu kanan ku,ku melirik dan ku melihat ketua yang masih menangis di hadapan ku dan berkata.
"Mungkin semuah ini memang cepat atau tak memungkinkan,atau tak bisa kita terima,tapi ini lah yang terbaik yang allah kehendaki dan allah memilih kita karna kita yang bisa melewati semuah ini "
Isak tangis ku makin membesar ku hempaskan tangan ketua yang masih menggegam bahu ku.
"Maksud ketua apa!!!!!Dengan nada yang keras sehingga suster yang lewat melihat pembicaraan kami.
Ketua menghelakan napasnya dan berkata
"Bukan kamu saja yang kehilangan aku pun kehilangan teman ku seperjuangan ku teman curhat hingga teman suka duka ku,tapi allah berkata lain nana,sebelum ia meninggal ia meninggal kan hijab ini kepada saya untuk di berikan kepada mu agar kamu bisa memakainya"
Dengan tangan yang gemetaran aku ambil hijap unggu itu dari ketua
"Aku yakin arif memberikan itu agar kamu memakai nya dan hijap ini membalut mu hingga kamu di panggil oleh allah nanti nya".
Saat di pemakaman arif aku hanya bisa melihat dari kejauhan karna aku takut air mata ini makin membesar saat melihat nya akan di timbun tanah.
Hari demi hari ku jalani seperti biasa dan pasti nya tampa ada menyemangat lagi ,udah beberapah bulan aku tak mengikuti perguruan silat lagi sampai aku lulus dari smp, aku dan teman teman ku mendaftar ke sma favorit di wilayah kami,dan kami di terimah tapi sayang separuh dari kami memilih ipa dan memilih ips aku tata dan mia memilih ipa sedangkan violet jesmin dan comi memilih ips yah walaupun beda kami akan menjaga persahabatan ini.
Saat pemberitahuan pembagian lokal kami pun ikut rombongan untuk melihat nya sayang kami tak selokal tata ipa1 mia ipa 4 dan aku sendiri ipa3 dan teman kami yang masuk ips jasmin ,comi ,dan violet selokal ips 4.
Tata comi memeluk violet
"yeyyy kami sekelas, kalau kalian?"
dengan muka cemberut kami menjawap
"kami ngak ada yang selokal satu pun"
tata mia meraih tangan kami dan saling memeluk bersama tata berbicara
"kalian ingat kan sebelum kita melangkah dari gerbang itu"
sambil menunjuk gerbang masuk sma tempat kami mendaftar tujuan kita "mencapai cita cita kita kamu!" menunjuk ke arah ku,
" cita2 kamu jadi guru kan",
dengan suara lantang aku menjawab
"iya bos" .
"berarti apaaaa!!!!!!! "
"Kita tak perlu sekelas untuk meraih cita cita tem semangat" ,tata mengepalkan tangan nya ke depan mia jesmin violet dan aku pun ikut mengepalkan tangan ke depan sambil berkata
"semangat!!!!!!!!!"hahahahahahahaahhahahahahahaahhaha
kami pun tertawa bersama.
Saat minggu minggu pertama banyak sekali kakak kelas yang masuk kelas untuk memberitahu ikut eksckool sekolah yang bisa kami ikuti dari banyak ekscool yang masuk,hanya satu eksckool yang agak ku minati yaitu rohis kerohanian islam tah kenapa hati ku bergerak untuk masuk mendaftar.
Jam terakhir telah selesai aku di jemput ke kelas oleh teman teman ku untuk pulang.