Chereads / Keajaiban untuk Hati / Chapter 113 - Asian Prince

Chapter 113 - Asian Prince

Hani menyuruhku untuk segera mandi dan bersiap shalat maghrib berjamaah di lantai bawah. Mandi sekedar menghilangkan peluh untuk ketiga kalinya.

Aku menyusulnya yang sudah pergi lebih dulu ke mushalla. Uncle Mikail menjadi imam yang memimpin shalat maghrib kali ini. Usai doa, semua perempuan meninggalkan mukena di mushalla karen ada shalat isya berjamaah.

Aku kembali ke dapur usai shalat maghrib, Om Sofyan dan Uncle Mikail juga langsung menyusul.

Tante Lusi dan Aunty Meera spontan kaget ketika melihat mereka mulai menghidangkan makanan ke atas meja, reaksi yang sama juga terlihat dari ekspresi Pak Song dan istrinya yang baru bergabung.

"Abang buat apa ni ?", tanya Aunty Meera pada suaminya.

"Malam ini special, lain dari biasa, these are special dinner prepared by Head Chef Sofia and her super-handsome assistants", jawab Uncle Mikail sambil menunjuk dirinya sendiri dan Om Sofyan.

Om Sofyan menceritakan kejadian yang sebenarnya dan misi rahasia mereka untuk menyiapkan makan malam.

Setelah mendengar keseluruhan behind the story, Tante Lusi mempertanyakan alasanku merahasiakan keberadaan mereka. Lalu, memastikan padaku; apakah aku sengaja membiarkannya dalam ketidaktahuan.

Aku mengangguk dengan yakin, kemudian memamerkan sesimpul senyum tanpa rasa bersalah, yang membuatnya menggelengkan kepala.

Mungkin reaksi itu ditujukan untukku atau Om Sofyan. Aku tidak benar-benar bersalah dalam hal ini. Aku hanya diam, membiarkannya berada dalam kebingungan sesaat.

Lagipula, aku jarang sekali membohonginya, jadi kebohonganku masih bisa termaafkan 😉

Setelah semua menu terhidang di atas meja makan, Uncle Mikail meminta Harraz yang baru datang untuk memotret kami bertiga yang bertindak sebagai chef dengan berlatarkan menu yang baru saja dihidangkan.

"Jom, kita selca", ucap Harraz yang tiba-tiba mendekat dan membingkai foto kami.

"Harraz, jangan libatkan Ara dalam scandal percintaan Angah", warning Uncle Mikail yang membuatku hanya bisa tertawa.

"Take it easy, Dady. Harraz hanya perlu hastag my best friend, and everything will be alright", balasnya sambil mengedipkan mata.

"Jangan nak mengada-ngada, fan fanatic Angah boleh berbuat apa saja", jawab Aunty Meera.

"Ara pasti gak tau kan kalau Harraz itu Asian Prince with 2 millions fans joining his official fanclub and more than 10 millions followers on social media", jelas Tante Lusi yang menyadari keanehan ekspresiku.

"Asian Prince?", tanyaku sambil melirik Harraz.

Uncle Mikail memamarkan identitas putra keduanya yang ternyata adalah penyanyi Asia yang berkarir di Korea Selatan selama hampir 3 tahun setelah menjalani masa trainee sekaligus persiapan debut selama 9 bulan.

Meski awalnya keinginan Harraz mendapat pertentangan keluarga, pada akhirnya mereka merestui jalur karir yang dipilihnya setelah Harraz setuju untuk melanjutkan pendidikan administrasi bisnis di Soeul sambil meniti karir sebagai penyanyi solo dan produsen musik.

"You know what? When the first time we met at Along's office, it was a bit strange that you're unfamiliar with my face", ucap Harraz yang hanya kutanggapi dengan senyuman.

"I beg you don't even know my songs, right?" lanjutnya.

Mereka semua tertawa karena mengetahui fakta bahwa masih ada orang yang tidak mengenali selebriti sepopuler Harraz Mikail yang juga menggunakan nama depannya sebagai nama panggung.