Chereads / Keajaiban untuk Hati / Chapter 24 - Hubungan Rumit

Chapter 24 - Hubungan Rumit

Aku benar-benar merasakan suatu perasaan yang mendebarkan, sebaliknya Ryan nampak nyaman tanpa perubahan. Sepertinya hanya aku yang berlebihan dan bersikap bodoh.

Jarak tempuh dari rumah ke restoran baru sekitar 40 menit. Saat kami tiba di sana, sudah ada beberapa tamu undangan yang hadir. Tante Lusi dan Om Sofyan menjumpai tetamunya dan meminta maaf atas keterlambatan mereka.

Acara peresmian restoran dimulai 15 menit kemudian setelah sebagian besar tamu undangan berdatangan. Aku ikut bahagia dan bangga menyaksikan Tante Lusi menggunting pita secara simbolis dan tersenyum cantik dalam balutan elegant long-dress.

Ia sudah seperti ibu kedua untukku. Sejak kecil, ia memberikanku banyak perhatian; mungkin karena aku memiliki beberapa kemiripan dengan mendiang Riana.

Bayang-bayang Riana dalam diriku bukan sesuatu yang bisa dihilangkan meski waktu terus berlalu, aku menyadari itu. Oleh karena itu, aku belajar menerimanya sebagai bagian dari hidupku.

Aku juga menyadari bahwa Tante Lusi melihat hubunganku dan Ryan adalah hubungan murni antara dua orang adik-kakak pada umumnya. Sampai kapanpun, ia tidak bisa merelakan sosok Riana, baginya aku bukan Ara Sofia, tapi Riana Idroes, bayangan sempurna dari putri kandungnya.

"Congrats Tan", ucapku saat menghampirinya.

"Terimakasih putri cantikku", jawabnya.

Usai acara peresmian, mereka terlihat asik berbincang dengan tetamu yang hadir. Ryan juga sibuk dengan beberapa tamu seusianya, aku hanya mengenali salah seorang di antara mereka, sahabat karibnya, Hanan Mikail.

Diam-diam aku pergi menjauh dari segala basa-basi membosankan yang tengah mereka lakukan. Aku beralih ke tempat makan, mengambil beberapa makanan untuk santapan. Tiba-tiba, seorang perempuan mendatangiku dan menyapaku dengan ramah.

"Hi", sapanya.

Aku hanya tersenyum tipis menanggapi sapaan wanita cantik itu yang kemudian memamerkan senyum indah nan hangat. Meskipun aku seorang wanita, aku harus mengakui kecantikannya, dia benar-benar cantik dan terlihat ramah.

"Girl friend-nya dr. Sayed keuh ?", tanyanya tiba-tiba.

"No, I'm not", jawabku.

"Bella Puteri Irsyad, just call me Bella" ucapnya seraya mengulurkan tangan.

"Ara Sofia, Ryan's cousin", jawabku seraya meraih tangannya.

Aku sering mengaku sebagai sepupu Ryan, meski hubungan kekerabatan itu terpisah empat generasi; kami masih kerabat jauh.

Kata "sepupu" adalah cara yang paling sederhana untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan hubungan rumit itu. Sehingga, aku sangat berhati-hati dengan perasaanku karena mungkin saja akan menghancurkan, bahkan kehilangan keluarga.

Kami melanjutkan obrolan di meja makan setelah mengambil beberapa makanan. Di tengah obrolan kami, seorang perempuan yang seumuran dengannya menghampiri kami. Lalu, menarik kursi yang bersebelahan dengannya.

"My cousin, Anne Kumala", ucap Bella yang sontak membuatku terkejut.

"Anne", ucapnya seraya mengulurkan tangan.

"Ara", sambutku agak canggung.

Aku dibuat takjub dengan sosok Anne Kumala yang ternyata cantik dan lembut. Sungguh wanita idaman yang bahkan membuat wanita lain tidak bisa tidak menyukainya. Mungkin jika aku seorang laki-laki, mungkin aku akan jatuh cinta dengan sosoknya.

Bagaimana mungkin Ryan tidak tersentuh hatinya dengan sosok Anne. Mereka akan tampak mengagumkan jika bersama. Dan, jelas sekali, aku hanya akan menjadi sang antagonis, the bad third wheels, jika masih berani menyimpan Ryan di hatiku. Meski menyadari fakta itu, aku masih tidak bisa menghilangkan Ryan dari pikiranku.

Apakah ini hanya sebuah obsesi?

🍁🍁🍁

Bella juga cantik dengan pesona yang berbeda. Jika Anne memiliki kesan lembut, Bella lebih menonjol dengan karakter yang kuat. Keduanya juga termasuk perempuan ramah dan mudah bergaul meskipun terlahir dari keluarga kaya yang terhormat.

Bella adalah putri tunggal Tan Sri Irsyad dan Puan Sri Maharani. Keduanya meninggal 15 tahun lalu dalam sebuah kecelakaan pesawat. Setelah kehilangan orangtua, Bella tumbuh dalam pengawasan orangtua Anne yang merupakan saudara kandung ibunya, Dato Ilyas.

Hari ini aku mengubah persepsiku tentang keluarga tersohor itu, ternyata banyak di antara mereka yang baik dan ramah.

Dato atau Tan Sri merupakan gelar kehormatan yang disematkan pada orang tertentu yang berjasa dan sukses dalam bidang tertentu. Meraka sangat dihormati dan terkenal kaya raya di Malaysia.

"The three of you got close that fast, I don't even know", ucap Ryan yang baru saja datang sembari menarik kursi yang hanya tersisa di sebelahku.

Saat itu aku bisa melihat perubahan raut wajah Anne. Sebagai sesama perempuan, aku tahu ada ketertarikan atau kekaguman yang sulit disembunyikan.

Meski tidak berani menafsirkan perasaannya sebagai cinta, tapi aku cukup yakin bahwa itu melebihi rasa kagum. Tentu saja, itu hanya penilaianku dan bisa saja salah karena seringkali perempuan yang tengah cemburu tidak bisa melihat segalanya dengan benar.

🍁🍁🍁