Saat terbangun dari pingsannya, Lusia terkejut saat mendapati dirinya kini tengah berada sendirian di tengah hutan yang tidak ia kenal. Ia bangun gelagaban. Siapa yang telah membawanya ke situ?
Cahaya matahari bermunculan dari celah dedaunan pohon yang lebat. Ia merasa sendirian saat itu. Di tengah hutan yang lebat yang tidak ia kenal. Di hutan manakah ini?
Ia berusaha bangkit dari berbaringnya. Tubuhnya terasa lemas. Ia mencoba melihat kesana kemari dengan harapan apakah menemukan seseorang di tempat itu. Mungkin seseorang yang telah membawanya lari.
Sialan benar! Kenapa ia mesti dibawa ke tempat seperti itu! Tempat yang sunyi sepi. Tak layak untuk dihuni oleh manusia seperti dirinya!
Ia bangkit tertatih-tatih. Berjalan tertatih-tatih pula di sela pepohonan. Mencari-cari siapa tahu ada jalan setapak yang bisa ia temukan yang mungkin saja bisa membawanya ke arah perkampungan. Tak tak ada jalan setapak sedikitpun di tempat itu! Ia benar-benar berada di tengah hutan belantara!