Bukit rimba Pakembangan seharusnya bersuasana sepi tiada bermanusia. Namun, di siang hari yang terik ini suara desingan pedang saling beradu, bukan dua tiga bilah pedang saja suara yang saling beradu itu, melainkan ratusan. Ditambah suara seruan beberapa manusia bercampur raungan semakin menambah meriahnya rimba raya itu. Sehingga mengagetkan burung-burung yang tengah hinggap di dahan kemudian terbang. Suara-suara ricuh itu didengar oleh seorang nenek tua yang berada di kejauhan. Nenek itu berjalan membungkuk sambil menggendong gulungan ranting-ranting kering yang diikat oleh tali yang terbuat dari bambu. Tubuh bungkuknya ditahan oleh tongkat berbahan kayu waru yang dicengkeramnya selama berjalan.