Hari semakin larut, sementara Profesor Mat Rudi masih sibuk menerjemahkan isi buku Kitab yang berhasil ia curi. Diketahui bahwa nama buku itu adalah Buana Mapat. Yaitu buku yang berisi tentang ajaran-ajaran filsafat lama yang dikombinasikan dengan beberapa ilmu ajian kanuragan.
Buku itu pada tiap-tiap lembarnya sangat tebal, karena bukan kertas modern yang digunakan, melainkan terbuat dari pelepah batang pohon yang dipadatkan. Ia menemukan sebuah cerita tentang masa lalu si pengarang buku ini. Dialah Nyai Senandung Wulan.
Setelah diperhatikan secara seksama, Profesor Mat Rudi menemukan sebuah kejanggalan pada halaman tengah buku itu, dimana ada beberapa bagian yang memang tidak ada. Halaman yang tertulis itu seakan melompat beberapa nomor. Sepertinya memang ada lembar tertentu yang hilang. Profesor memanggil-manggil Hafiz ketika hendak meminta tolong diambilkan sebuah alat X-Ray pada lemari.
"Fiz..." "Hafiz... !"