Siang itu, salah seorang prajurit utusan dari pusat kerajaan menghentikan laju kuda yang ditungganginya tepat di depan gerbang sebuah rumah yang megah nan elok. Rumah dengan jenis Julang Ngapak ini adalah salah satu bentuk rumah adat paling mewah diantara seluruh jenis lain di wilayah Galuh. Memiliki arti seekor burung yang sedang mengepakkan sayapnya. Hal ini dikarenakan rumah adat julang ngapak memiliki desain atap yang melebar ke samping kanan dan kiri. Desain atapnya dilengkapi dengan cagak gunting pada bubungannya agar lebih kuat dan tidak mudah bocor. Dengan halaman luas dan dipagari tanaman rambat serta bunga-bunga yang menambah kesan istimewa. Rumah ini adalah milik salah seorang pejabat Kerajaan Galuh. Di bagian depan gerbang selalu dijaga oleh dua orang prajurit siaga.
"Sampurasun!" sapa seorang utusan itu secara formal kepada kedua prajurit penjaga setelah turun dari kudanya.
"Rampes!" jawab kedua prajurit penjaga.