"Aku belum pernah mendapati seseorang seperti gadis itu semasa hidupku."
"Terlihat sangat kejam dan juga baik disaat bersamaan," ucap Jiao.
Ia jadi mengingat saat ketika meninggikan suaranya di depan Tuan Shin, dan detik kemudian nyalinya mendadak menciut, apa yang gadis itu katakan memang benar, hanya saja semua itu tidak akan cukup jika diucapkan saja tanpa adanya keinginan dan nyali yang besar untuk melakukannya.
"Lepaskan saja, Meyleen. Aku bisa sendiri," ucap Jiao kemudian.
"Baiklah."
***
Waktu sudah mencapai sore hari, Fu Xie Lan tak beranjak sedikitpun dari tempatnya, bersantai di atas tumpukan dedaunan sembari memejamkan matanya, mengirup udara sore hari yang terasa begitu sejuk.
Mendadak kelopak matanya terbuka, dan langsung bangkit dari posisinya.
"Meyleen, Jiao," panggil gadis itu ketika menghampiri dua sosok yang sejak tadi sedang berbincang entah apa mereka bacarakan.
"Ada apa, Nona?" tanya dua sosok itu nyaris bersamaan.