"Hmm, lupakan saja," balas Gu Yi menghela napas.
"Terserah kamu, Sayang," ucap Fu Xie Lan dengan nada suara pada bagian kata terakhir sedikit di kecilkan.
Mendengar hal itu, Gu Yi tersenyum bahagia. Bersorak dalam hati. Pertama kalinya Fu Xie Lan memanggilnya dengan sebutan seperti itu.
***
Cahaya jingga yang menyebar memenuhi cakrawala kini perlahan memudar dan menghilang, angin berhembus perlahan memberi sensasi segar pada tiap orang.
Dua sosok kini sedang berdiri di udara, mereka adalah Fu Xie Lan dan Gu Yi.
Keduanya memandang pada tumpukan material yang terhampar sejauh matanya memandang.
Dengan gerakan pelan, keduanya mulai membersihkan seluruh area istana dan kemudian kembali mulai membangunnya dengan yang baru.
Wan Lie, Ju Xian dan Xue Ning berikut Xue Ying ikut membantu, apa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang sangat mudah, bahkan untuk seorang penyihir tingkat satu seperti Xue Ning sekalipun.