Mobil limosin berhenti di depan resto. Keempat orang itu pun turun dari limosin hitam. Suasana resto mewah di kawasan Simpang Lima.
Di dalam sana sudah ada meja resevasi bernama Syahid. Mereka pun duduk di ruang VIP. Sela lima menit terlihat sepasang suami istri dengan paduan gaun dan kemeja yang begitu elegan hingga membuat Marini, Farhan, Sania dan Sakila terpukau akan pesona mereka di malam yang panjang ini.
Suasana resto begitu hangat dengan kehadiran mereka berdua yang akan menyampaikan sebuah kabar baik. Tatapan mata Marini tidak pernah lepas dari Lara, "Dia sudah sembuh?" sontak wanita itu benar-benar terkejut.
"Alhamdulillah, kak Lara udah bisa jalan," ucap Sania dalam hatinya.
"Kenapa aku nggak pernah rela melihat kak Syahid yang bahagia sama kak Lara? Apa aku cemburu?" pikir Sakila. Ia merasa sesak melihat keduanya yang begitu mesra. "Nggak Kila, kamu nggak boleh merusak kebahagiaan orang lain. Mungkin hanya sebatas perasaan saja," tepisnya dalam pikiran.