Musim kemarau telah datang. Menatap suasana rindu di bulan April. Ia pun berjalan menyusuri setiap langkah kehidupan. Ia merasakan perasaan yang berkecamuk dalam sebuah rindu-rindu. Sebuah kisah lama klasik antara aku dengan dia. Sesekali aku menyeka air mataku
Tatapan sendu mengudara dalam jiwa-jiwa yang sepi. Rasa yang sudah lama beradu dalam kepunahan sebuah hubungan yang hanya sebatas masa lalu. Tapi apa mungkin semua akan berlalu dengan berjalannya detak waktu.
Helaan napas panjang hingga sesak dalam jiwa. Menyeka air mata hingga menikmati luka yang terlukiskan. Apa yang bisa aku lakukan dalam sebuah detak jantung tidak berirama? pikir Lara. Masa lalu menyakitkan dalam tinta keperihan. Bahkan tidak sanggup untuk mengobatinya.
"Kamu itu sama saja dengan orang tuamu!" pekik Fiona hingga menendang Lara. Rasa sakit itu begitu menjalar. Air mata berusaha tidak terjatuh namun akhirnya terjatuh juga. Deru napas tidak beraturan. Sesak hingga menjalar di dada.