Perasaan bagaikan merekahnya sebuah hati yang terlahir begitu suci. Mita pun duduk terdiam dengan menikmati suasan pagi bersama bayi dalam kandungannya yang semakin hari membesar. Air matanya mulai terurai begitu deras. Ia mulai meratapi perasaannya dengan sebuah kesedihan yang tidak berujung sama sekali.
Kejadian empat bulan lalu yang telah merengut mahkota kehormatannya. Hingga ia mengalami banyak trauma dari pria pemilik agensinya. Ia pun harus menahan perasaan malu bahkan ia harus mengandung bayi hasil pemerkosaan itu.
Mita berusaha mengikhlaskan semua yang ada meskipun begitu sangat berat ia lewati. Terlebih - lebih hatinya sudah terasa sakit hati. Ia juga takut bila harus terulang kembali apalagi pelaku sedang berkeliaran.
Sebuah tepukan dari pundak Mita. Lalu ia mendongak ke atas. "Erlan?"
Erlan pun datang menghampiri Mita yang sedang dalam kesedihan. Ia tidak bisa sama sekali menepis ingatan tentang pemerkosaan itu oleh Bobby.