BRAK!
"Ada apa istriku?"
"Dia masih hidup."
"Lara?"
"Iya. Gadis kecil itu seharusnya sudah mati!"
"Fiona, kita akan melakukannya sekali lagi!"
"Iya, kita harus bisa benar-benar melenyapkan dia! Kita sudah hampir di ujung kemenangannya."
"SIAL! Kenapa gadis itu masih saja hidup?!" geram Fiona dengan mencengkeram erat ujung kursi putarnya di ruang kerja. Ia merasa kalau usaha melenyapkan Lara belum bisa berhasil.
Alex pun hanya bergeming. Ia tidak sanggup melihat dirinya beserta keluarganya harus kehilangan Hilton Grup. Dia bisa menjadi gelandangan.
"Kau ini! Jangan hanya diam saja!" omel Fiona dengan mengerutkan keningnya. Ia mulai memikirkan cara licik lainnya. "Satu-satunya cara kita lenyapkan Lara."
TOK! TOK! TOK!
"Masuk!" perintah Fiona dengan mengerucutkan hidungnya. Ia merasa tidak terima kalau Lara masih bisa sembuh bahkan bangun dari komanya. "Aku nggak akan biarkan dia mengambil ahli Hilton Grup!" gumamnya dalam hati.
CKLEK!
Pintu pun terbuka.