Lara pun langsung berlari ke pintu kamarnya. Ia pun membuka pintu kamarnya. Namun kondisi listrik masih padam. Ia pun menoleh ke arah kanan kiri hingga belakang. Ia merasa ada yang membuntutinya dari belakang. Ia pun membaca doa berulang kali. "Siapa kamu?!"
Bayangan itu pun mulai berlari di belakang Lara. Lalu ia pun menoleh seketika dengan gerakan reflek. Ia melihat ke seluruh sudut ruangan, lalu ia mempercepat langkah kedua kakinya. Ia merasa bayangan itu masih mengikutinya. Ia terus mempercepat langkah kedua kakinya.
Lara pun berlari ngos-ngosan. Ia bahkan tidak bisa lagi menoleh ke belakang. Ia memilih segera ke kamar Sasi. Ia benar-benar cemas sekali.
Sekilas bayangan lewat. Lara merasa semakin takut. Sebuah pesan yang tadi dia baca tertulis 'Mati' hatinya makin tidak tenang sama sekali. Ia merasa sangat ketakutan. Ia berusaha untuk menetralisirkan hatinya.