Gerry bersiul kembali, lalu beberapa temannya datang.
"Ayo!" Ajak Sasi ke sebuah restoran.
"Widih! Kita makan enak, Bos!" Celetuk salah satu dari mereka.
"Buruan!" Teriak Gerry.
"Astaga! Kita akan makan enak. Makasih ya nona cantik."
"Iya, sama-sama, Bang," balas Sasi. "Lagian abang semua menolong aku dari lelaki tua jahat itu."
"Ya, namanya manusia harus saling tolong menolong," ceplos salah satu preman bertato.
Sasi bisa bernapas begitu lega. Bahkan rasanya benar-benar bebas sekali. Dia sangat takut jika lelaki itu kembali mengusik hidup keluarganya. Dia merasa kalau lelaki itu sangat berbahaya sekali. Dia merasa sangat ketakutan sekali, namun kini sudah mulai mereda.
"Udah! Kamu nggak usah cemas lagi! Lagian lelaki tua itu sudah mereka usir," ujar Gerry menatap Sasi dengan tersenyum.