Tubuh Sasi gemetar kedua matanya terpejam. Sebuah bayangan hitam dalam benak ingatannya. Dia terlihat begitu gelisah sekali malam itu. Dia merasa betada dalam sebuah ruangan begitu gelap sekali. Tubuh mungilnya terikat dengan sebuah tali dengan erat sekali. Air matanya mulai berjatuhan. Rasanya sesak sekali.
Tolong!"
Pria itu menyeringai ke Sasi. "Percuma kamu berteriak minta tolong gadis mungil! Orang tidak akan pernah mendengarmu," kekeh kecilnya.
"Lepasin saya, Pak! Ku mohon!" pinta Sasi dengan suara yang teratih-tatih. Namun kenyataannya pria itu malah tersenyum sengit.
Langkah kedua kaki pria itu pun mulai mendekat ke Sasi. Dia pun menyeringai, "Maafkan aku gadis manis. Aku nggak bisa melepaskanmu sekarang," tangan kanan pria itu pun menarik jilbab Sasi hingga ke belakang. Sasi pun meringis kesakitan.