Menghela napas sedikit berat hal yang dilakukan Aci setelah selesai mengurus kepergiannya. Dia sudah melakukan packing dan mempersiapkan visa. Dia akan menetap tinggal di sana.
"Kamu yakin bakalan ikut mama ke Melbourne?"
Aci hanya mengangguk. Dia memang harus membuka lembaran buku baru untuk menamatkan buku lama. Dia menatap sebuah perasaan yang mulai harus dibunuh perlahan-lahan. Air mata itu sudah mulai terbiasa terbendung. "Semoga ini yang terbaik, karena aku yakin semua ini," senyuman tipis.
Semua terasa berat bagi Aci, tapi ini sudah menjadi keputusannya. Langit tampak cerah, tapi hati masih saja mendung namun tidak hujan sama sekali karena mungkin sudah saatnya mengubah arah langkah.
*