Cinta akan bertemu dalam sebuah waktu yang tepat. Cinta tak perlu untuk diungkapkan, namun perlakukan cinta selayaknya. Saling mengisi dalam sebuah hati yang tak bertuan.
Barra mulai menatap kedua mata Anne di bawah mentari pagi. "Kamu takkan tergantikan. Hingga rasaku mulai bersenyawa. Takkan pernah aku merasa menyesal bila bersamamu. Kau adalah pelengkap hidupku," batinnya. Semerbak rasa dalam ikatan seiya menuju sekata.
Tatapan kedua mata Anne hingga hanya diam dalam sebuah bahasa. "Detak jantungku selalu berdebar. Rasanya semua tampak sempurna bila bersamamu. Memulai cerita bersamamu. Kamu adalah pilihan yang telah Allah takdirkan," batinnya.
Di taman belakang rumah milik keluarga Barra. Di sana sedang ada pertemuan membahas soal mereka berdua, karena sudah lama juga Anne dan Barra menjalankan sebuah ta'aruf. Sebuah kondisi membuat mereka berdua harus mundur hingga setelah lebaran tahun depan.