Pukul 10.00 Sasi berangkat ke kantor. Dia sedikit terlambat, karena dia sedang ada urusan. Dia mulai berjalan menyusuri sebuah ruangannya.
BRAK! Sasi menabrak seseorang, lalu kedua matanya saling bertemu satu sama lain. Semua terasa begitu sangat berat sekali. Bahkan air matanya terjatuh begitu saja.
"Sas."
Sasi berusaha tersenyum dengan menatapnya.
"Sas..."
"Ada apa Leo?" Tanya Sasi menatap Leo. Dia merasa makin sulit melawan hatinya. Dia benar-benar merasa ingin mengusir lelaki itu. Dia tidak ingin mengharapkan sebuah sesuatu bagaikan merindukan sebuah bulan. Memetiknya saja tidak akan pernah bisa sama sekali.
"Aku ingin bicara seseuatu sama kamu tentang Ava."
"Maksudnya bagaimana, Le?"
"Sas, aku ingin sekali Allah memberikan sebuah kesempatan untuk bisa bertemu kembali dengan dia. Namun ini semua nggak akan pernah mungkin sama sekali," ujar Leo.
"Le, ikhlaskan Ava. Kamu berhak melangkah dan melanjutkan kehidupanmu, Le."