Di taman kota, Sasi dan Barra menikmati es krim coklat. Suasana cukup terik, namun tidak membuat mereka enggan menikmati sama sekali.
"Enak?" tanya Barra.
Sasi pun mengangguk dengan jelas, karena minum es krim di siang bolong cukuplah nikmat. Apalagi di kala hatinya begitu panas saat tahu kalau Leo sebenarnya masih suka dengan Ava. Sedangkan dia suka dengan Leo sejak itu. Dia bahkan terikat dalam satu rasa, namun dia tidak bisa mengungkapkan perasaan itu. Karena perasaan itu mulai bertumbuh dalam hati.
"Kenapa baru saja jatuh cinta, eh patah juga?" runtuknya dalam hati kecilnya, ia memang tidak bisa sama sekali menebak kenapa rasa itu semakin bertumbuh seiring berjalannya waktu. Ia pun menikmati es krimnya seraya melamunkan tentang dia.
Barra tidak sengaja menatap adeknya yang sedang dalam sebuah lamunannya. "Kamu kenapa, Dek?" tanyanya.