Ponsel pun berdering, suara serak basah terdengar jelas di telinga Lara. Wajahnya terlihat menegang. Hingga terdengar suara kaca pecah dari luar yang dilempari batu. Suasana semakin mencekam, apalagi Syahid sedang bertugas mendadak di rumah sakit. Sedangkan kedua anaknya sudah tertidur sangat pulas sekali.
Jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Lara merasa begitu ketakutan apalagi terdengar suara langkah kaki. Srek! Srek! Srek! ia mencoba menahan rasa takutnya. Ia cepat-cepat mengunci pintunya hingga menambah kunci slot.
Suara langkah kedua kaki semakin mendekat. Hingga suara ketukan pintu terdengar berulang kali. Ia merasa begitu ngos-ngosan. Dia merasa kalau hatiya berdebar dengan kencang. Mendadak lampu padam. Suasana semakin mencekam malam itu.
"Ahhhh!" Suara teriakan hingga membuat Lara cemas. Ia takut kalau teriakan itu berasal dari luar. "Apa itu Sasi?!"