Kesunyian malam membuat perasaanku bercampur aduk. Aku dihadapkan oleh sebuah takdir pilihan. Sungguh ini benar-benar nggak mudah untukku. Ibuku benar-benar membenci dia, sedangkan aku mencintainya. Sungguh aku benar-benar merasakan dilema akut.
"Dia itu nggak guna! Kamu pilih mama atau dia?" tanya mama menatapku. Sungguh ini sebuah keputusan antara iya atau tidak. Bagaimana bisa posisiku terhimpit antara mama dengan kekasihku? pikirku seraya menatap bintang malamku.
Semua terasa sangat berat sekali. Sebuah pilihan itu begitu rumit. Namun mereka ada dua perempuan yang terbaik dalam hidupku. Lantas aku harus bagaimana? pikirku.
Ehem! Aku pun menoleh menatap wajah pria paruh baya, dia adalah papaku. Dia pun menatapku yang sedang dalam masalah cukup rumit sekali.