"Ingat, Ve. Mama nggak akan sudi sekalipun kamu bersujud di hadapan mama!" tegas Tiara, karena dia tidak ingin menjadi bahan obrolan teman-teman arisannya. Apalagi kalau mendapatkan menantu yang lumpuh atau cacat fisik. Baginya itu sebuah aib.
Kata-kata itu masih terngiang di kedua telinga Ave. Ia pun menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya dengan posisi terlentang Ia mulai menutup kedua kelopak matanya. "Aku akan berjuang untuk dia. Karena hanya dia yang mampu membuatku jatuh cinta berulang kali tanpa sebuah alasan," lirihnya.
Ave masih memegang janjinya untuk bersama. Ia akan berjuang demi cintanya. Baginya Aksara adalah bagian dari rencana hebatnya. Ia tidak mungkin melepaskan cintanya. Karena cinta adalah bagian dari hidupnya.
Senyuman hingga tawa membuat dia terbayang-bayang hingga ke mimpinya. Namun restu ibunya belum juga dia dapatkan. Padahal rasa cintanya tidak membutuhkan sebuah alasan.