Semerbak aroma mawar putih mewangi. Sebuah senyuman itu kembali merona berseri-seri. "Kamu cantik malam ini," ucap Syahid memberikan setangkai mawar putih untuk Lara, istrinya.
Rasa ini bagaikan senatural coklat. Hingga sepekat kopi. Kedua pipinya terasa panas sekali ketika Syahid menatap Lara dengan tatapan yang penuh dengan cinta. Taman hati Lara mulai berbunga-bunga. "Makasih, Mas," ucap Lara.
Sebuah kecupan mendarat di bibir Lara. Detak jantung Lara terasa naik turun. Kedua tangan Lara mengalung di leher Syahid. Keduanya menikmati suasana intim lebih dalam hingga keduanya menjatuhkan diri ke ranjang king size empuk. Tubuh Lara tertindih di atas Syahid. Suasana malam itu terjadi penuh dengan gelora asmara.
*
Hujan tidak reda sama sekali. Seperti halnya kisah cinta dalam ujung keresahan tak bisa tertepikan. Kedua mata Aksara hanya mampu menatap langit-langit kamar. Ia berusaha membendung air mata yang akan meluber ke kedua pipinya.