"Halo!"
Mendadak panggilan itu pun terputus seketika. Wajah Lara menegang. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Ia harus segera melakukan sesuatu agar Nando tidak kembali meneror keluarganya. Sikap Nando cukup meresahkan bahkan hampir saja Sasi dan Aksara menjadi korbannya.
"Bun?"
Barra melihat ibunya yang wajahnya begitu sangat pucat sekali. "Bun, ada apa?" tanyanya seraya menghampiri bundanya yang sedang berdiri. Tanpa terasa ponselnya pun jatuh ke lantai.
"Ini nggak boleh terjadi," gumam Lara karena Nando terlalu berbahaya. Dia merasa kalau anak-anaknya akan menjadi sasaran bagi pria licik itu. Ia bahkan tidak bisa sama sekali untuk berpikir.
Barra pun menatap ibunya. Dia mulai cemas. Lalu ibunya memeluk dia dengan spontan. "Kita dalam bahaya anakku," gumam Lara, ibunya, namun suaranya terbata-bata. "Bunda takut kamu dan adekmu jadi sasaran," suara suramnya terdengar di kedua telinga Barra.
"Bun, jangan cemas. Barra akan baik-baik saja. Dan Barra akan menjaga keluarga ini."