"Tumben kamu kok…."
"Maksud kamu?" kedua mata Aksara terbelalak ke Barra.
"Ya, tumben aja kamu kok nggak jutek?" tanya Barra dengan nyengir.
"Ya nggak apa-apa, Bar. Emang masalah buat kamu?" tanya balik Aksara.
"Hari ini kamu…."
"Sorry, Bar. Hari ini aku mau jalan sama Ave. Jadi maaf kalau kamu ngajak aku jalan."
"Dasar GE-ER! Siapa yang mau ngajak kamu jalan. Lagian aku cuman nanya untuk perkembangan kondisi kedua kakimu."
"Alhamdulillah, Barr. Udah agak mendinganlah."
"Oh."
"Tumben kamu kok datang ke sini nggak pakai telepon dulu."
"Emang harus ya buat telepon dulu untuk datang ke apartemen?"
"Ya harus donk, Bar. Bagaimana kalau misalkan aku pergi."
"Ya, enggak apa-apa dong. Kan, aku bisa pulang. Lagian aku tadi rencana mau ngajak Aci."
Mendadak Aksara merasakan begitu berat sekali. Ia merasa kalau dia sangat percaya diri. "Oh."
"Kak Barra!" seru Aci yang sudah rapi. "Gimana penampilan Aci?"