Semua benar-benar sunyi. Bahkan hati terasa begitu sepi. Pandangan begitu kosong layaknya rumah tanpa terhuni sama sekali. Melisa menatap kosong, ia hanya ingin sekali mendengar suara pria yang mampu membuatnya mengukirkan sebuah senyuman. Dia merasa hatinya ada sebagian hilang begitu saja seperti tertiup angin. Dunianya menjadi begitu runtuh.
"Mel?" panggil Rafa berulang kali.
Sebuah sapaan tidak ada jawaban sama sekali. Rafa merasa kalau ada sesuatu yang disembunyikan Melisa. Namun dia tidak mampu membaca hatinya. Sungguh ironis sebuah rasa yang tidak mampu tertebak.
"Apa kamu ada masalah?" tanya Rafa kembali. "Mel... "
Melisa tetap saja diam dan tidak pernah bisa ada sebuah jawaban. Ia hanya menatap sudut ruangan dalam tatapan kosong. "Kenapa harus aku yang kamu hapus dari jejakmu?" pikirnya.
