Bulir air mata itu kembali jatuh begitu saja. Sebuah tatapan itu terlihat begitu nanar. Dia mulai menarik napas dengan perlahan-lahan. "Syukurlah," ujarnya dengan menatap sebuah kebahagiaan yang tidak pernah terlepaskan begitu saja hingga tak sanggup lagi mengucapkan sebuah kata syukur.
"Kondisi putri anda baik-baik saja," sebuah kalimat terucap jelas dari bibir dokter yang telah menangani kondisi Melisa. "Dia hanya saja terkena hiportemia ringan."
Helaan napas lega dari dua pria yang berbeda generasi.
"Syukurlah, jika dia baik-baik saja," ujarnya sambil menghela napas begitu berat.
Dave sungguh tidak menyangka jika harus terjadi terhadap putri kesayangannya, "Bagaimana bisa aku melihat putriku harus mengalami semua ini?" pikirnya.
*
Gersang dalam suasana yang tidak berujung. Menatapmu dalam sebuah rasa yang tidak berujung. Kau hanya sebatas rasa yang tidak pernah terjadi. Bagaimana bisa aku melupakan, ketika kita masih bersama, namun tak sejalan sama sekali.