"Tolong!"
Pria itu menyeringai ke Sasi. "Percuma kamu berteriak minta tolong gadis mungil! Orang tidak akan pernah mendengarmu," kekeh kecilnya.
"Lepasin saya, Pak! Ku mohon!" pinta Sasi dengan suara yang teratih-tatih. Namun kenyataannya pria itu malah tersenyum sengit.
Langkah kedua kaki pria itu pun mulai mendekat ke Sasi. Dia pun menyeringai, "Maafkan aku gadis manis. Aku nggak bisa melepaskanmu sekarang," tangan kanan pria itu pun menarik jilbab Sasi hingga ke belakang. Sasi pun meringis kesakitan.
"Ku mohon, Pak. Lepaskan saya," rengek Sasi dengan buliran air mata yang menetes begitu saja. Ia bahkan tidak sanggup menahan rasa sakit ketika pria itu menjambak hijabnya hingga kepala Sasi mendongak ke belakang. "Sakit!" ringisnya.