"Kenapa dia datang? Apa sengaja kak Sakila buat aku makin panas?!" omelnya dalam hati. "Kenapa sich, kalau memang nggak suka aku dekat sama Dave bilang aja?!" gumamnya dengan mendengus kesal.
"Semua terasa sangat biasa saja. Bahkan aku merasa hatiku terasa lebih nyaman bersamanya. Meskipun dia tidak sempurna dari mas Dimas," batin Sakila seraya memandang Dave dan Sania. "Kenapa rasanya jadi seperti ini? Seharusnya aku bahagia mereka bisa sama-sama saling mengisi. Tapi terlalu berat sekali bagiku."
"Dave, kamu mau ini?" tanya Sania dengan melirik ke Sakila. "Coba buka mulut kamu Dave. Ini kue mochi terenak yang pernah aku makan. Kamu harus tahu kalau ini limited edition."
Sakila hanya bisa diam. Ia sudah mengenal Sania yang sikapnya memang masih kekanak-kanakan. Ia sadar kalau Sania sedang dalam amarah ketika ia memutuskan untuk menerima lamaran Dimas.