Sebuah kabar baik membuat Syahid bersujud syukur. Dokter Kamila menyatakan kalau Lara telah melewati masa-masa kritisnya. Lara sudah bisa dipindahkan ruang rawat inap.
Syahid merasa Allah selalu maha baik, "Alhamdulillah, akhirnya Allah telah mengabulkan ribuan harapan dan doaku."
Barra hari ini dititipkan ke mamanya. Karena tidak mungkin kalau Barra harus terus di rumah sakit. Sementara di rumah Sakit banyak virus apalagi kondisi imun Barra masih belum kuat yang diusianya belum genap setahun.
Di ruang rawat inap terlihat Lara masih belum sadarkan diri. Dia masih terbaring lemah. Syahid mulai meraih tangan Lara lalu mengenggamnya erat dan menciumnya. Lalu ia mulai berkata, "Cepatlah pulih sayang. Aku nggak bisa hidup tanpamu."
Sebagian wajah Syahid tertutup perban karena luka bakar itu. Ia tidak masalah meskipun nyawa jadi taruhannya asalkan istri dan anaknya selamat.