Lily mulai bosan. "Venom, tak bisakah kamu bujuk Isabella buka pintu kamar?" Pertanyaan tak terduga bikin Isabella salah tingkah. Venom menyengir mendengar itu. "Lily sangat sensitif pendengarannya. Dia dulu buta jadi andalkan telinga untuk semua hal. Suruh siapa juga kamu kunci orang" tuduhnya pelan. "Itu.... " Isabella tak tahu harus merespon seperti apa. "Katakan padaku, aku membantu menyelamatkan muka dari Jordan dan Lily dengan satu syarat, tak dapat ditawar" usul Venom, Isabella mengeryitkan keningnya tak suka. "Ini bukan masalah buatku tapi bukankah akan ada masalah dengan anakmu?" tanya Venom hendak bergerak ke arah Lily. Tarikan di baju kaos Venom memaksa venom menoleh. "Apa syarat mu?" tanya balik, Isabella tahu putranya adalah penyelamat hidupnya jadi tak ada salahnya ia melindungi.