Melemparkan jas di ruang tamu apartemen, Jordan mengambil minuman di meja bar. Berderet-deret minuman keras tersedia dengan rapi. Beberapa kali ditenggaknya minuman keras itu langsung dari botol, rasa terbakar di tenggorokan tak dirasakan. "Bangsat!" teriaknya membanting botol ke meja.
Prank!
"Beraninya kalian menampar mukaku depan umum! Morgan Zai!" teriaknya menyambar lagi botol, ditenggaknya cepat hingga berceceran ke bawah dagunya, tangan meraih botol melempar kearah dinding.
prang....
"Dia milikku! dia milikku.... dia.... tak boleh seorangpun menyentuhnya" rancu Jordan tak terima. Pandangan mata seperti ada kunang-kunang. Hatinya berdarah tak terlihat. Berusaha bersikap baik hingga gentleman tapi terlepas karena kebodohannya. Ini semua tak akan terjadi jika ia lebih berhati-hati bertindak dan orangtuanya tak ikut campur dalam kehidupan percintaannya. Berusaha duduk tapi malah terjatuh di lantai berkarpet.
klik