Shizuru menghentakkan kaki berkali-kali ke lantai mal. Kekesalan bertambah melihat Morgan santai menembak orang-orang di permainan tembak menembak. Sesekali tangannya menarik Shizuru di pinggangnya untuk lebih dekat. Tak masalah bermain di permainan game tapi masalahnya setiap ia bergerak sedikit akan ditarik dekat, menggerutu sedikit tak henti Morgan menciumnya, otomatis orang memperhatikan mereka. Jangan lupakan juga, barisan pengawal di belakang yang siap membantu jika isi kartu game habis.
Mereka berada di mal terbesar di Jakarta Selatan. Kencan menurut Morgan Zai adalah bersenang-senang di tempat permainan game anak-anak. Suara anak-anak berlarian kesana kemari bahkan alat-alat dan lagu yang diputar menambah sewot Shizuru. Sedari tadi tak satupun permainan yang bisa dimainkan oleh Shizuru. Kakinya pegal berdiri.