Sepanjang malam Sena tidur dengan nyenyak, ia terbangun dengan perasaan tenang. Kalau dipikir-pikir disekap bukannya sedih tapi malah senang. Makanan dan minuman enak ditambah obat diberikan. Sena menghabiskan semua tanpa tersisa, tepat pukul 2 siang pintu kamar terbuka lebar. Beberapa orang masuk kedalam membawa berbagai peralatan. Zhang diam membisu melihat ke arah Sena, ada yang familiar pada wanita di depannya ini. Seperti perasaan khusus yang mengganjal di hati.
"Maaf nyonya, silahkan buka semua lalu berbaring di atas tempat tidur" pinta salah satu yang berpakaian putih-putih mirip perawat. Sena mengikuti saja perkataan daripada mendapatkan masalah lebih panjang. Sungguh pemandangan yang indah tetapi sangat disayangkan oleh semua orang dengan keputusan penandatanganan surat perjanjian itu.