Sena menunda semua kegiatan sebagai event organizer di sebuah perusahaan demi bertemu kedua orangtuanya. Berangkat mengunakan bis malam menuju Bandung. Sesampainya disana, syok dan bengong. Rumah ayahnya di penuhi orang-orang yang tidak dikenalnya lalu suara-suara musik yang mirip dengan pernikahan.
"Mengapa kamu sangat kurus, Sena" tanya Javi dengan gembira memeluk anak semata wayangnya yang didapatkan dengan susah payah. "Ada apa ini ayah?" tanya Sena balik menatap ayahnya dengan pandangan rumit. "Jangan kira ayah tidak tahu kelakuanmu diluar Sena. Ayah bisa keluar dengan selamat dari keluarga Zai, tidak mungkin ayah akan mendorong anak sendiri masuk kedalam lingkaran itu" jawab Javi masih memeluk lalu melonggarkan sedikit ketika dirasanya sebuah tepukan halus di pundaknya.