"Hutang apa?" tanya Jacob masuk kedalam gudang dengan santai. Angelin terkejut mendengar suara Jacob yang lantang bahkan duduk di depannya. Begitu ayahnya keluar dari gudang, Angelin menangis sesenggukan dengan bersimpuh di dekat tembok gudang. "Itu bukan apa-apa. Tuan muda mengapa disini? apa membutuhkan sesuatu?" tanyanya bingung, berusaha terlihat tidak panik. Air mata dihapus dari wajahnya mengunakan punggung tangan namun terhenti ketika Jacob memberikan sapu tangan miliknya. Di jaman modern, seorang pria yang masih memiliki sebuah sapu tangan di kantong celananya adalah hal langka yang ada.