Mata condong menyipit ketika Tanaya bergerak mirip orang linglung. Morgan tidak bisa mencela atau mengeluarkan suara keluhan saat ia mendengar laporan anak buahnya yang panjang bagai daftar belanja kebutuhan rumah.
"Tanaya!" panggil Morgan sekencangnya hingga terbawa angin pantai. Ini sudah dua bulan sejak waktu itu. Tanaya menoleh kearahnya lalu berlari mendekati Morgan. "Ada apa ayah? ibu sakit lagi? katakanlah ayah" ujarnya panik namun Morgan menyentil dahi Tanaya dengan sekuat tenaga. "Aduh, ayah" teriak keluar dengan mengusap dahinya kesal. "Kamu anak kesayangan ayah, mau sampai kapan menyembunyikan anak di perut hah!" sungut Morgan tidak terima. "Anak? siapa? ibu hamil?" tanya Tanaya mulai panik ketika dengar perkataan Morgan.
Terkadang Morgan tidak tahu bagaimana cara menghadapi Tanaya yang sering membuatnya khawatir. "Kamu Tanaya! katakan ayah, kamu hamil atau tidak" kata Morgan menyipitkan mata seperti ada laser keluar dengan kecepatan tinggi menusuk jantung Tanaya.