Dabrien bersedekap memandang wajah cantik Tanaya. Ia mulai bertekad kuat untuk menaklukkan Tanaya, apapun resikonya tapi mengapa juga tadi ia mengucapkan dalam 7 hari. Umpatan disertai keluhan berderet di dalam hatinya sambil meratapi kebodohannya selama hidupnya.
Tanaya memiringkan kepala seperti mengukur kekuatan Dabrien. Sungguh menyebalkan ternyata dokter Dabrien. Selama ini ia telah mengendurkan kewaspadaan padanya hanya demi ibunya tapi nyatanya ia salah. Kalimat kakek Exsclamente tergiang lagi di telinganya saat SMA.
"Semua laki-laki di dunia ini bagai serigala berbulu domba, hati-hati Tanaya jika kamu tidak ingin jatuh. Jangan salah pilih, lihat ibumu. Cukup untukmu belajar"