Tidak ada yang lebih menyenangkan ketika seluruh keluarga berada di satu tempat. Tanaya memperhatikan Shizuru berangsur-angsur pulih dari sakitnya berkat perawatan sigap dokter Dabrien. Morgan Zai bagai lintah yang kemana-mana bersama ibunya karena takut di ambil Michael. Gelak tawa Rodrigo keras menggoda Morgan yang disambut kekesalan. Tanaya bernafas lega setelah sekian lama, akhirnya semua ada di tempat yang seharusnya. Piring-piring berisi bermacam-macam makanan di atas meja bahkan kue tertata cantik di sudut.
"Nona Zai, apa setelah makan malam kita bisa bicara sebentar?" tanya dokter Dabrien mengambil kue. Tanaya menoleh ke arah kiri dimana dokter Dabrien duduk. "Tentu saja, saya tunggu di ruang kerja" jawab Tanaya dengan senyum di wajahnya. Sekali lagi dokter Dabrien harus berusaha keras menetralkan detak jantung yang bergerak seperti berlari.