Morgan bangkit berdiri sambil menutup laptopnya, mengawasi dari jauh membuat tidak nyaman dan kosong. Ia ingin memeluk Shizuru, memberitahu perasaannya yang meluap-luap sekaligus membenamkan dirinya dalam diri Shizuru hingga berteriak putus asa darinya. Terasa menyenangkan mendengar suara Shizuru memohon. Berjalan melangkah menuju ruang bawah, tidak lupa membawa serta baki berisi makanan dan minuman kemudian menaburkan sedikit sejenis obat di dalamnya. Obat pencegah kehamilan sekaligus obat perangsang. Sebenarnya tidak tega memberikan ini tetapi juniornya tidak bisa bertahan terlalu lama setiap melihat Shizuru dan bau tubuhnya yang merangsang perkembangan juniornya yang kesepian ditinggal Remy. Hatinya berbunga-bunga seperti musim panas, memikirkan nanti bisa mendapatkan keinginannya.