Remy cemberut melihat ponselnya yang tidak juga berbunyi. Morgan lenyap bak di telan bumi, seminggu sudah ia tak mendapatkan kabar. Berharap Morgan akan menikahinya sepertinya kecil kemungkinannya, lalu dimana posisi sebenarnya ia. Ini tak boleh dibenarkan, Morgan miliknya. Kakinya melangkah ke kamar untuk mencari pakaian yang berkelas, ia akan ke kantor Morgan. Semua pilihan pakaian yang dibelikan Morgan, sangat high clas jadi tak mungkin ia akan di depak keluar dari gedungnya. Atau mungkin ia harus keluar ke arah butik istri Morgan supaya dia tahu jika suaminya adalah miliknya. Senyum mengembang senang, membayangkan wajah wanita itu akan seperti kena palu. Remy menjadi tak sabar, buru-buru mencari-cari pakaian yang lebih ekslusif.