"Lily" panggil Jordan berjalan mengarah padanya lalu berjongkok di hadapannya. "Aku mencintaimu Lily, do you love me?" tanyanya penuh harap, jika Lily menolaknya habis sudah nasibnya. Perusahaan miliknya bergantung dari tangan ajaib Lily hingga bisa seperti ini.
Dulu bersenang-senang tanpa peduli apakah bangkrut atau tidak hingga angka-angka tercetak jelas di matanya pada dokumen yang diberikan Morgan. "Morgan Zai , kamu akan menyesali semuanya" ucapnya kesal luar biasa. Lily diam membisu, tak tahu harus memilih seperti apa, hatinya telah berbagi pada pria yang merawatnya dengan tulus. Awalnya hanya mencari tahu apa yang diinginkannya tapi kini ia ragu karena jarinya tersemat indah cincin darinya. "Baldi, aku harus apa" batinnya pilu. Kasih sayang dan cinta yang diberikan padanya membuat hatinya seperti dibukakan jalan tentang arti cinta sesungguhnya.
Jordan berusaha mengerakkan hatinya, ia merogoh ponselnya kemudian membacakan sebuah puisi.
Kotak Pandora
