Nyonya besar kedua menarik nafasnya lega melihat Jack setia membantu dirinya memulihkan diri. Entah dimana Javi, ia tak peduli lagi. Hari-hari dilalui dengan penuh kasih sayang dan tawa. Tak ada lagi kesedihan yang menghampiri.
Perlahan ia berjalan mengunakan kruk atau tongkat. Awalnya ia putus asa tapi kesabaran dan ketekunan Jack membuat ia berusaha lebih keras.
Namun, ketenangan dan kebahagiaan bisa setiap saat terancam jika pondasi kehidupan tidak kuat yaitu masa lalu yang mulai menjenguk di saat semuanya mulai rapi.
Nyonya besar kedua berhati-hati untuk duduk di sofa ketika muncul Javi , orang yang tak mau dilihatnya ataupun diingatnya. Kedatangannya yang dalam kondisi berantakan bahkan matanya terlihat marah membuat nyonya besar kedua sangat takut akan melukai dirinya atau Jack.
Jack sedang pergi bekerja di pusat kota. Tetangga tak ada yang datang, kebetulan ada acara di balai RW sehingga terlihat sepi.