Morgan menundukkan kepalanya di depan momy, tangannya mengengam erat tangan momy, terasa kecil dan kurus di tangannya. Hatinya menangis namun, tak bisa diungkapkan. Ia laki-laki pemimpin perusahaan besar, tak mungkin menangisi sesuatu seperti ini. Setelah kepergian Shizuru, ia bagai robot. Tidur tak nyenyak, makan seperti orang segan, sungguh tak ingin ia mengulangi perasaan seperti ini.
"Jangan pergi lagi Shizuru. Aku tak sanggup kehilangan lagi. Aku akan pastikan semuanya aku singkirkan tapi jangan tinggalkan aku"
Tak terasa air mata jatuh ke tangan Shizuru. Morgan tak tahu jika Shizu atau momy sudah bangun. Matanya meneliti kamar yang indah, terasa sedikit dingin ketika sadar tak mengenakan pakaian dibalik selimutnya. Wajahnya merah begitu ingat apa yang terjadi. Ada kalanya ia ingin berpura-pura tak tahu, ini seperti pengalaman pertama baginya. Sangat sakit dan nikmat.